Source: bing.comAnda termasuk dalam golongan yang ingin memiliki rumah impian? Jika ya, Anda pasti membutuhkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk membeli rumah tersebut. Namun, sebelum mengajukan KPR, Anda harus mengetahui rumus perhitungan KPR agar tidak salah dalam menghitung angsuran yang harus dibayar setiap bulannya.
Apa Itu Kredit Pemilikan Rumah (KPR)?
Kredit Pemilikan Rumah atau yang sering disingkat KPR adalah jenis kredit yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya kepada seseorang atau keluarga yang ingin memiliki rumah tetapi tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli secara tunai. Dalam KPR, pihak bank akan memberikan pinjaman sebesar nilai rumah yang diinginkan, dan peminjam akan membayar angsuran setiap bulannya.
Rumus Perhitungan KPR
Perhitungan KPR terdiri dari beberapa faktor yang harus diperhatikan, di antaranya:
- Harga rumah
- Uang muka
- Biaya administrasi
- Suku bunga
- Jangka waktu KPR
Berikut adalah rumus perhitungan KPR:
Angsuran = (Pokok Pinjaman + Bunga) / Jangka Waktu KPR
Di mana:
- Pokok Pinjaman = Harga Rumah – Uang Muka
- Bunga = Suku Bunga x Pokok Pinjaman x Jangka Waktu KPR / 12
Contoh kasus:
- Harga rumah: Rp1.000.000.000
- Uang muka: Rp200.000.000
- Biaya administrasi: Rp10.000.000
- Suku bunga: 7% per tahun
- Jangka waktu KPR: 15 tahun
Dengan menggunakan rumus perhitungan KPR di atas, maka:
Pokok Pinjaman = Rp1.000.000.000 – Rp200.000.000 – Rp10.000.000 = Rp790.000.000
Bunga = 7% x Rp790.000.000 x 15 / 12 = Rp73.875.000
Angsuran = (Rp790.000.000 + Rp73.875.000) / 180 = Rp4.711.250
Dengan demikian, Anda harus membayar angsuran sebesar Rp4.711.250 setiap bulannya selama 15 tahun.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengajukan KPR
Sebelum mengajukan KPR, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Periksa kemampuan finansial
- Pilih rumah yang sesuai dengan kemampuan finansial
- Periksa suku bunga yang ditawarkan
- Lakukan negosiasi dengan bank untuk mendapatkan suku bunga yang lebih rendah
- Periksa biaya-biaya tambahan seperti biaya administrasi, provisi, dan asuransi
- Periksa jangka waktu KPR
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, Anda dapat mengajukan KPR dengan lebih bijak dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
Kesimpulan
Mengajukan KPR memang memerlukan perhitungan yang cermat agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Rumus perhitungan KPR yang telah dijelaskan di atas dapat membantu Anda dalam menghitung angsuran KPR yang harus dibayar setiap bulannya. Namun, perlu diingat bahwa dalam mengajukan KPR, Anda juga harus memperhatikan hal-hal penting lainnya seperti kemampuan finansial dan suku bunga yang ditawarkan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Bagaimana cara menghitung uang muka dalam KPR?
Uang muka dalam KPR biasanya sebesar 10-30% dari harga rumah yang akan dibeli. Jadi, jika harga rumah sebesar Rp1.000.000.000, maka uang muka yang harus disiapkan adalah sekitar Rp100.000.000 – Rp300.000.000.
2. Apakah suku bunga KPR selalu tetap?
Tidak selalu. Ada beberapa bank yang menawarkan suku bunga tetap, tetapi ada juga yang menawarkan suku bunga mengambang atau floating rate yang dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar.
3. Apakah biaya administrasi dalam KPR bisa dinegosiasikan?
Ya, biaya administrasi dalam KPR bisa dinogosiasikan. Anda bisa melakukan negosiasi dengan bank untuk mendapatkan biaya administrasi yang lebih murah atau bahkan gratis.
4. Apakah jangka waktu KPR bisa lebih dari 15 tahun?
Ya, jangka waktu KPR bisa lebih dari 15 tahun tergantung pada kebijakan masing-masing bank. Namun, semakin lama jangka waktu KPR, semakin besar pula total bunga yang harus dibayar.
5. Apakah KPR bisa digunakan untuk membeli rumah second?
Ya, KPR bisa digunakan untuk membeli rumah second atau bekas. Namun, biasanya bank akan memberikan persyaratan yang lebih ketat dalam memproses KPR untuk rumah bekas.