Pajak penghasilan adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap orang pribadi yang memperoleh penghasilan dalam negeri. Dalam perhitungannya, terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah contoh soal pajak penghasilan orang pribadi beserta cara menghitungnya.
Contoh Soal Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Seorang karyawan swasta bernama Andi memperoleh penghasilan bruto sebesar Rp10.000.000 per bulan. Ia memiliki tanggungan istri dan dua anak serta membayar iuran BPJS Kesehatan dan iuran pensiun. Berapakah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh Andi?
Pembahasan
Untuk menghitung pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh Andi, terlebih dahulu harus diketahui penghasilan neto yang diterima oleh Andi setiap bulannya. Penghasilan neto adalah penghasilan bruto dikurangi dengan potongan-potongan tertentu seperti biaya jabatan, iuran BPJS Kesehatan, iuran pensiun, dan tanggungan keluarga.
Biaya jabatan yang dapat dikurangkan adalah 5% dari penghasilan bruto, namun maksimal Rp500.000. Berdasarkan contoh soal di atas, biaya jabatan yang dapat dikurangkan adalah:
5% x Rp10.000.000 = Rp500.000
Karena biaya jabatan yang dapat dikurangkan sudah mencapai batas maksimal, maka biaya jabatan yang dapat dikurangkan adalah Rp500.000.
Selain biaya jabatan, Andi juga membayar iuran BPJS Kesehatan dan iuran pensiun. Iuran BPJS Kesehatan yang dapat dikurangkan adalah 4% dari penghasilan bruto, sedangkan iuran pensiun yang dapat dikurangkan adalah 2% dari penghasilan bruto. Berdasarkan contoh soal di atas, iuran BPJS Kesehatan dan iuran pensiun yang dapat dikurangkan adalah:
Iuran BPJS Kesehatan = 4% x Rp10.000.000 = Rp400.000
Iuran pensiun = 2% x Rp10.000.000 = Rp200.000
Andi juga memiliki tanggungan keluarga yang dapat dikurangkan sebesar Rp4.500.000 per tahun. Dalam contoh soal ini, tanggungan keluarga Andi adalah istri dan dua anak, sehingga dapat dikurangkan sebesar:
Rp4.500.000 / 12 bulan = Rp375.000
Setelah diketahui potongan-potongan tersebut, maka penghasilan neto yang diterima oleh Andi setiap bulannya adalah:
Penghasilan bruto – biaya jabatan – iuran BPJS Kesehatan – iuran pensiun – tanggungan keluarga
Rp10.000.000 – Rp500.000 – Rp400.000 – Rp200.000 – Rp375.000 = Rp8.525.000
Setelah diketahui penghasilan neto, maka dapat dihitung pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh Andi. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan tarif pajak penghasilan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan, maka tarif pajak penghasilan yang berlaku untuk tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Penghasilan Tahunan
Tarif | Penghasilan |
---|---|
5% | < Rp50.000.000 |
15% | Rp50.000.000 – Rp250.000.000 |
25% | Rp250.000.000 – Rp500.000.000 |
30% | > Rp500.000.000 |
Pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh Andi dihitung berdasarkan tarif pajak penghasilan 5% karena penghasilannya kurang dari Rp50.000.000 per tahun. Maka, pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh Andi setiap bulannya adalah:
5% x Rp8.525.000 = Rp426.250
Jadi, Andi harus membayar pajak penghasilan sebesar Rp426.250 setiap bulannya.
Kesimpulan
Contoh soal pajak penghasilan orang pribadi di atas menunjukkan bahwa perhitungan pajak penghasilan bukanlah hal yang mudah. Dalam perhitungannya, terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan, seperti biaya jabatan, iuran BPJS Kesehatan, iuran pensiun, dan tanggungan keluarga. Dengan mengetahui cara menghitung pajak penghasilan, diharapkan setiap orang dapat memenuhi kewajibannya sebagai warga negara yang baik dan taat pada peraturan yang berlaku.
Artikel Terkait
- Pajak Penghasilan: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya
- Contoh Soal Pajak Penghasilan Badan dan Cara Menghitungnya
- Pajak Penghasilan Pasal 21: Pengertian, Kelebihan, dan Cara Menghitungnya
- Pajak Penghasilan Pasal 22: Pengertian, Kelebihan, dan Cara Menghitungnya
- Pajak Penghasilan Pasal 23: Pengertian, Kelebihan, dan Cara Menghitungnya
Pertanyaan yang Sering Diajukan
- Apa itu pajak penghasilan?
- Bagaimana cara menghitung pajak penghasilan?
- Apa saja potongan-potongan yang dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak penghasilan?
- Bagaimana cara membayar pajak penghasilan?
- Apa akibatnya jika tidak membayar pajak penghasilan?
Pajak penghasilan adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap orang pribadi atau badan yang memperoleh penghasilan dalam negeri.
Pajak penghasilan dihitung berdasarkan tarif pajak penghasilan yang berlaku dan penghasilan neto yang diterima oleh individu atau badan setiap bulannya. Penghasilan neto adalah penghasilan bruto dikurangi dengan potongan-potongan tertentu seperti biaya jabatan, iuran BPJS Kesehatan, iuran pensiun, dan tanggungan keluarga.
Potongan-potongan yang dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak penghasilan antara lain biaya jabatan, iuran BPJS Kesehatan, iuran pensiun, dan tanggungan keluarga.
Pajak penghasilan dapat dibayarkan melalui bank atau lewat sistem e-banking seperti internet banking atau mobile banking.
Jika tidak membayar pajak penghasilan, maka dapat dikenakan sanksi administratif atau sanksi pidana.